Samakan persepsi mengenai kebijakan, peraturan, dan strategi baru, untuk menjalankan program Eco Bhinneka Muhammadiyah, 7 orang Tim Manajemen Nasional laksanakan pertemuan konsinyering pada Kamis-Jumat, 9-10 Februari 2023.
Pertemuan yang dihadiri Pimpinan dan Staff Eco Bhinneka di tingkat pusat ini juga dimaksudkan agar program yang disusun nantinya mampu memenuhi capaian, serta memberikan manfaat dan dampak yang lebih besar bagi masyarakat luas, dan bagi Muhammadiyah khususnya.
Direktur Eco Bhinneka Muhammadiyah Hening Parlan berharap agar program ini makin meluas publikasinya ke seluruh jaringan JISRA. “Yang dikerjakan oleh Muhammadiyah di Indonesia itu luar biasa, tapi selama ini belum sampai di teman-teman Internasional. Bukan hanya jaringan di luar JISRA, tapi di internal JISRA.” ungkapnya.
Terkait pelaporan, Hening juga memberi arahan agar segera dilakukan kalkulasi jumlah dana yang keluar dengan jumlah beneficiaries atau penerima manfaat, baik yang langsung, maupun yang tidak langsung, termasuk penerima manfaat di Internal Muhammadiyah. “Kita perlu menyediakan informasi yang berisi tentang kemanfaatan yang berhasil diwujudkan dari sumber daya yang kita investasikan kepada pemberi manfaat” katanya.
Pertemuan ini juga mengusulkan disusunnya SOP baru. “Peraturan berguna sebagai koridor agar kita tidak terjebak, jadi SOP yang kita susun jangan sampai menjebak kita.” saran Hening.
Sedangkan menurut Konsultan Monev Eco Bhinneka Ahsan Jamet Hamidi, list daftar pekerjaan akan membantu mengevaluasi kinerja. “List daftar pekerjaan inilah yang akan dijadikan sebagai alat monitoring dan evaluasi. Pengarah program, Direktur, kalau mau mengevaluasi kinerja Eco Bhinneka bisa mengecek daftar pekerjaan tersebut.” kata Ahsan.
Pertemuan Konsinyering ini menghasilkan kesepakatan baru mengenai List Pekerjaan, Job Description masing-masing tim Eco Bhinneka, dan rencana kegiatan nasional Eco Bhinneka yang akan dilaksanakan sepanjang tahun 2023.
Muncul beragam tanggapan dari para peserta yang menghadiri pertemuan ini. Resti Handayani Syafira yang kini bekerja sebagai Cashier di program Eco Bhinneka merasa kini bisa memahami dengan lebih jelas mengenai Jobdesc-nya. “Di pertemuan ini Jobdesc dari masing-masing staff jadi lebih jelas, selain itu jadi ada introspeksi selama setahun kurangnya apa.” ungkap Teh Ecy, sapaan akrab dara asal Bandung ini. Teh Ecy juga memberi masukan agar Jobdesc yang telah disepakati jelas kapan diberlakukannya, agar masing-masing staff masih cukup waktu untuk mempersiapkan pekerjaannya dengan lebih baik.
Sedangkan Intan Mustikasari sebagai Administration Manager di program Eco Bhinneka menjadikan pertemuan ini sebagai refleksinya. “Menurut saya acara Konsinyering ini sebagai wadah refleksi kita terhadap program setahun lalu di tahun 2022. Ternyata masih banyak celah yang perlu diperbaiki.” ungkap dara asal Kota Reog atau Kota Ponorogo ini. Selain itu, Intan merasa setelah mengikuti acara ini Ia mendapatkan perspektif yang luas. “Di tahun 2022 kita belum merincikan kegiatan nasional apa saja. Di tahun 2023 kini kita punya 9 agenda prioritas di nasional.” imbuhnya.
Eco Bhinneka, sebuah program dari Muhammadiyah yang bertujuan merawat kerukunan melalui aksi pelestarian lingkungan. Di 2023, Rencana Kegiatan Nasional Eco Bhinneka antara lain: Eco Bhinneka Goes to Pesantren, Aksi Lingkungan dan Kerukunan bersama Tokoh Agama (Seed Fund), Kampanye Eco Bhinneka di Internal Muhammadiyah, Audiensi dengan Lembaga di Tingkat Nasional, Training of Trainer (TOT) Lingkungan dan Kerukunan untuk Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah, Workshop Nasional, Proses Monev, Capacity Building untuk Ortom Muhammadiyah, dan Lanjutan Faith-Inspired Changemaking Initiative 2023.
(Dzikrina Farah Adiba / ecobhinnekamuhammadiyah.org )