Muhammadiyah Ajak Organisasi Keagamaan Hindu, Buddha, dan Khonghucu Bergabung di Faith to Action Network

Suasana Silaturahmi Faith to Action Network bersama PHDI, PERMABUDHI, dan MATAKIN, di Ruang Rapat AR Fachruddin Lantai 2 Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah. (Foto: Karin/@ecobhinneka)

 

Eco Bhinneka Muhammadiyah selenggarakan Silaturahmi Faith to Action Network (F2A) dengan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI), Persatuan Umat Buddha Indonesia (PERMABUDHI), dan Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia (MATAKIN) pada Kamis 19 Oktober 2023. Acara yang dilaksanakan di Ruang AR Fachruddin Lantai 2 Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Kantor Jakarta ini, dihadiri oleh 8 orang perempuan dan 6 orang laki-laki, yang berasal dari perwakilan F2A, tim manajemen program Eco Bhinneka, dan aktifis organisasi keagamaan dari PHDI, PERMABUDHI, dan MATAKIN. Selain untuk mempererat tali silaturahmi antara organisasi Muhammadiyah dengan organisasi keagamaan Hindu, Buddha, dan Khonghucu di Indonesia, pertemuan ini juga bertujuan memperkenalkan kerja-kerja Faith to Action Network (F2A) dan menawarkan untuk bergabung di keanggotaan F2A.

 

Peter Munene selaku CEO Faith to Action Network (F2A) memperkenalkan bahwa F2A merupakan sebuah organisasi jaringan antar-agama global, di mana Muhammadiyah menjadi salah satu organisasi anggotanya. “F2A mendorong peningkatan kolaborasi antar organisasi keagamaan untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan keluarga; hak-hak perempuan dan keadilan gender; dan masyarakat yang damai, adil dan inklusif.” ujarnya. “Di F2A, kami memperkuat suara-suara keagamaan, melakukan advokasi dan mengkomunikasikan pesan-pesan perubahan, termasuk perubahan sosial dan perilaku,” imbuh Peter.

 

CEO Faith to Action Network, Peter Munene, tengah mempresentasikan paparannya tentang Faith to Action Network. (Foto: Adiba/@ecobhinneka)

 

Peter juga menjelaskan tentang manfaat keanggotaan F2A. “Manfaat keanggotaan Faith to Action Network, di antaranya yaitu akses terhadap ide mengenai pendanaan dan peluang konferensi, peningkatan kapasitas dalam advokasi, mobilisasi sumber daya dan pemrograman,” ungkapnya. Peter memberikan contoh pendanaan dan program yang kini sedang dijalankan oleh F2A dengan Muhammadiyah yaitu program Joint Initiative for Strategic Religious Action (JISRA).

 

Sedangkan Triningsih sebagai Finance and Program Coordinator Eco Bhinneka Muhammadiyah menambahkan penjelasan tentang kegiatan JISRA yang sedang dijalankan oleh Muhammadiyah. “Program Eco Bhinneka ini merupakan bentuk dukungan Muhammadiyah pada Inisiatif bersama untuk Aksi Keagamaan yang Strategis atau Joint Initiative for Strategic Religious Action (JISRA),” katanya. Menurut Tri, JISRA mendorong agar para aktor agama sebagai agen perubahan. “Eco Bhinneka Muhammadiyah ingin melibatkan kelompok pemuda dan perempuan lintas agama untuk membangun kesadaran dan pengetahuan pentingnya umat beragama saling bekerjasama mencegah kerusakan lingkungan,” ujar Tri.

 

Usai acara, seluruh peserta Silaturahmi Faith to Action Network bersama PHDI, PERMABUDHI, dan MATAKIN, melakukan foto bersama. (Foto: Maul/@ecobhinneka)

 

Di forum silaturahmi ini, masing-masing yang hadir dari perwakilan PHDI, PERMABUDHI, dan MATAKIN, mendapat kesempatan untuk bertanya kepada Faith to Action Network (F2A). Pertanyaan yang muncul adalah seputar mekanisme proses pendaftaran, persyaratan, dan kewajiban sebagai anggota. Menurut Peter Munene dari F2A, bagi yang ingin mendaftar sebagai anggota, organisasinya perlu melakukan submit formulir pendaftaran, kemudian Board dari F2A yang nanti akan menganalisis dan membuat keputusan. Terkait persyaratan dan kewajiban, Peter menegaskan bahwa penting bagi organisasi memiliki komitmen mendorong terwujudnya masyarakat yang damai.

 

Kontributor: Dzikrina Farah Adiba

© 2024 Ecobhinneka Muhammadiyah. All rights reserved.