AMONG kembali melaksanakan silaturahmi pemuda lintas agama. Kegiatan silaturahmi yang kelima ini bertempat di GKAI (Gereja Kristen Alkitab Indonesia) Grajagan Pantai, Purwoharjo. Sebelumnya AMONG bersama Eco Bhinneka Muhammadiyah sudah mengunjungi empat tempat ibadah di antaranya TTID Hoo Tong Bio, Vihara Jaya Manggala dan Vihara Dhamma Harja, Gereja Katolik Kristus Raja, dan Pura Agung Blambangan.
Kunjungan yang dilaksanakan pada Kamis (28/12/2023) ini disambut baik oleh Bapa Pendeta, Wiyono Yunus, yang merupakan tokoh agama Kristen yang selalu mendampingi kegiatan Eco Bhinneka Banyuwangi. Dalam momen perayaan Natal yang telah dilaksanakan pada Minggu (24/12/2023), Gereja dihiasi oleh pohon Natal dengan tema kearifan lokal yang disusun mengggunakan sayur-sayuran di antaranya kacang panjang, terong, dan cabai. Oleh karena lokasinya yang terletak di tepi Pantai Grajagan, ornamen dengan tema laut juga memberi kesan lebih indah di dalam Gereja ini.
GKAI yang didirikan pada tahun 70-an ini tidak hanya melayani Masyarakat dari segi Rohani. Akan tetapi juga dari segi pendidikan dan kesehatan. Gereja tertua ini memiliki Taman Kanak-Kanak pertama di desa Grajagan Pantai yang terletak persis di sisi kiri gereja. Sekolah yang diberi nama “TK Berita Hidup” ini kurang lebih memiliki 50 peserta didik yang hampir 100% beragama Islam. Sedangkan tenaga pendidiknya beragama Kristen.
Seiring berkembangnya zaman, dengan adanya pelayanan yang diberikan oleh GKAI, mitos bahwa penduduk di Grajagan Pantai tidak boleh lebih dari 40 orang akhirnya bisa dihilangkan. Dahulu masyarakat percaya bahwa jika penduduk berjumlah lebih dari 40 orang maka akan ada yang meninggal. Padahal kejadian itu disebabkan oleh bendungan yang mampat saat musim hujan kemudian menjadi sarang nyamuk dan menyebabkan penyakit sejenis malaria.
Windarti, regional manager Eco Bhinneka Banyuwangi dalam sambutannya memperkenalkan AMONG sebagai komunitas bentukan Eco Bhinneka Muhammadiyah. AMONG dibentuk dengan tujuan bisa melanjutkan dan mengembangkan program Eco Bhinneka di Banyuwangi. Pada kunjungan ini, yang menjadi catatan bagi tim Eco Bhinneka adalah lingkungan di sekitar GKAI yang kurang bersih, khusunya di area pelabuhan.
Wiyono Yunus berterima kasih kepada tim Eco Bhinneka karena sudah berkenan hadir di GKAI. “Eco Bhinneka mempunyai misi yang sama dengan kami,” ucap Wiyono. Beliau berpesan bahwa AMONG harus disiapkan lebih baik lagi untuk melanjutkan dan mengembangkan program Eco Bhinneka.
Penulis : Maydini & Windarti
Editor : KD