Luncurkan Buku dan Kumpulan Puisi Bertema Toleransi, Eco Bhinneka Muhammadiyah Pererat Kerukunan di Pontianak

Keterangan: Foto bersama seluruh peserta dan penyelenggara kegiatan Diskusi dan Peluncuran Buku yang diselenggarakan oleh Eco Bhinneka Muhammadiyah, pada Minggu, 24 November 2024 di Pontianak, Kalimantan Barat. (Dok. @ecobhinneka.kalbar)

Pontianak – Pesona Aksi Ramah Semesta Pontianak menjadi hajatan bagi para pelopor toleransi dan kepedulian lingkungan, khususnya aktivis muda yang mempraktikkan nilai-nilai toleransi dalam aksi nyata. Kegiatan dilangsungkan di Kota Pontianak, Kalimantan Barat pada Minggu (24/11/2024). Dengan dibagi dalam dua sesi, launching buku dan diskusi bersama lintas komunitas pegiat lingkungan, toleransi, para guru, tokoh agama, serta tamu undangan lainnya.

Octavia Shinta Aryani, Regional Manager Eco Bhinneka Muhammadiyah Pontianak – Kalimantan Barat, menjabarkan sekilas mengenai hajatan yang berlangsung. “Ini merupakan kegiatan akhir tahun kami dengan tema Storytelling Aktivis Muda Sosial dan Ibadah Pelopor Toleransi Melalui Aksi Ramah Semesta.  Di sini kami mengundang community partner, guru-guru penggerak yang hampir setahun bersama dan hari ini kita memanennya dengan launching buku,” ungkap Kak Shinta, sapaan akrabnya.

Dalam kegiatan ini, dilaunching dua buah buku, buku pertama yakni buku Antologi berjudul Menjaga Cinta, Merawat Semesta.  Buku ini adalah sebuah kumpulan kisah-kisah penuh inspirasi tentang menjaga toleransi, gagasan guru penggerak Kota Pontianak. Melalui peluncuran buku ini diharap dapat menjadi titik awal untuk merayakan pencapaian inspiratif dari berbagai komunitas, siswa, dan guru yang telah menghadirkan karya-karya menginspirasi tentang lingkungan dan toleransi. “Buku ini bukan sekadar kumpulan kata-kata, tetapi sarana penyampaian pesan-pesan positif yang merangkul keberagaman dan mengajak masyarakat untuk bertindak dalam menjaga alam dan saling menghargai perbedaan,” terang Shinta.

Keterangan: Buku pertama merupakan antologi berjudul Menjaga Cinta, Merawat Semesta, dan buku kedua berupa kumpulan puisi Menjaga Cinta, Merawat Semesta, (Dok. @ecobhinneka.kalbar)

Buku kedua yakni kumpulan puisi Menjaga Cinta, Merawat Semesta. “Ini adalah kumpulan puisi dari siswa-siswi kelas X SMA Bina Mulia Pontianak, yang akan kami serahkan kepada pihak sekolah. Ini sebagai bukti nyata bahwa mereka memiliki siswa-siswa yang memiliki keunikan budaya,” tuturnya. Kedua buku tersebut, kata Shinta, juga menjadi hadiah untuk Milad Muhammadiyah yang ke 112 pada bulan November 2024 ini.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Barat, Pabali Musa, menyampaikan amanatnya kepada para peserta perlunya merawat semangat kebersamaan dan merasa bahwa kita sama termasuk dalam pekerjaan merawat alam semesta. “Eco Bhinneka Muhammadiyah mempunyai semangat dengan mempererat persaudaraan pada semua. Untuk ramah semesta, dengan menghadirkan kebermanfaatan bagi semua, kuncinya adalah menjadikan Pancasila sebagai kunci titik temu kebersamaan,” ucapnya dalam sambutan.

Keterangan: Dalam kegiatan ini, Eco Bhinneka Muhammadiyah menyerahkan dua buah buku kepada Ketua Umum Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Barat yang diluncurkan sebagai hadiah Milad Muhammadiyah ke-112. (Dok. @ecobhinneka.kalbar)

Ia menyebut ramah semesta bisa di ekspresikan dengan banyak cara. “Bayangkan dengan kehijauan dan lingkungan yang aman tentu memberi harapan kita semua,” lanjutnya. Menurut Pabali, menjadi pelopor kegiatan sosial toleransi tidak mudah. “Pertama harus mampu mengendalikan diri, bangun kebersamaan dan memberi kebermanfaatan bagi semua. Tantangannya memang tidak mudah namun dengan kebersamaaan, maka akan terwujud,” ujarnya.

Titah Saputri, Regional Staff Eco Bhinneka Muhammadiyah Pontianak – Kalbar, menambahkan bahwa dalam rangkaian kegiatan ini juga diumumkan pemenang reels dan video pendek Eco Bhinneka Muhammadiyah 2024 menjadi bukti bahwa pesan-pesan positif bisa disampaikan dengan cara yang menarik dan inovatif. “Melalui kreativitas digital, aksi-aksi nyata untuk toleransi dan lingkungan dapat menjangkau lebih banyak orang, membuka mata dan hati mereka terhadap pentingnya hidup harmonis dan berkelanjutan,” ungkapnya. Acara ini, kata Titah, juga memberi kesempatan kepada seluruh peserta untuk bercerita terkait dampak Eco Bhinneka Muhammadiyah ini di komunitasnya. “Kami memberi kesempatan kepada para peserta untuk menceritakan kesannya, inisiatif yang telah dilakukan di komunitas mereka, serta masukan kepada kami untuk ke depannya,” kata Titah.

Keterangan: Kennedy Brilliant perwakilan SMA Bina Mulia membacakan puisi karangannya. (Dok. @ecobhinneka.kalbar)

Aswanto, pegiat Forum Indonesia Menulis (FIM), mengungkapkan Eco Bhinneka Muhammadiyah hadir dengan aksi-aksi nyata yang sepatutnya dicontoh oleh banyak komunitas dan gerakan-gerakan di luar sana. ”Kini saya berinisiatif untuk mempraktikkan toleransi dan berbagi pada tetangga dan topik tentang merawat keberagaman, menjadi ide kepenulisan kami di grup komunitas menulis,” ungkapnya yang juga pernah terlibat memberikan pelatihan menulis untuk kampanye media Eco Bhinneka pada 2023. Sebagai proofreader dan editor, beliau pun berharap agar Eco Bhinneka Muhammadiyah meluaskan lagi penerima manfaat programnya.

Sedangkan Heaven Erisa, Guru SMA Bina Mulia, terinsipirasi untuk memelihara kebhinekaan masyarakat dalam berbagai aksi nyata. “Kini saya berinisiatif membantu peserta didik di sekolah untuk memelihara kearifan lokal lewat puisi dan kebetulan bekerja sama dengan Eco Bhinneka Muhammadiyah Kalbar,” ungkapnya. Ia berharap Eco Bhinneka Muhammadiyah ke depan dapat memperbanyak kegiatan yang inspiratif untuk semua kalangan di masyarakat.

Penulis: Ageng Ma’mum Basuki & Dzikrina Farah Adiba

Editor: Titah Saputri

© 2024 Ecobhinneka Muhammadiyah. All rights reserved.