Photo diambil saat kunjungan ke Gereja Katolik Paroki Kristus Raja, Banyuwangi, Jum’at 28 Juli 2023
Program Eco Bhinneka Muhammadiyah yang dilaksanakan oleh Nasyiatul ‘Aisyiyah regional Banyuwangi bersama komunitas AMONG (Anak Muda Eco Bhinneka Blambangan) melakukan kunjungan silaturahmi ke Gereja Katolik Paroki Kristus Raja Genteng pada Jum’at (28/07/2023) untuk mengenal lebih kenal dekat dan berbincang tentang kegiatan lingkungan.
Kami disambut oleh Pak Yoseph Sumayatna (panggilan akrab Pak Yos) selaku tokoh agama Katolik, Romo Andreas Adhi Prasetya (panggilan akrab Romo Adhi) dan Romo Darmanto dalam suasana yang hangat dan santai. Kami berbincang di teras gereja dengan arsitektur yang apik dan kuno. Pertemuan makin berasa ketika para peserta diajak duduk mendengarkan dengan penjelasan dari Pak Yos dan juga Romo Adhi tentang agama Katolik dan bagaimana gereja Katolik berkomitmen untuk ramah lingkungan dan berharap gerakan lingkungan juga pada para penganut-penganutnya dan penganut agama lain.
Dalam kesempatan ini, Pak Yos pun menyatakan apresiasinya kepada Eco Bhinneka atas semangat yang diberikan agar saling mengenal satu sama lain dengan orang-orang yang berbeda agama dari berbagai lokasi. Romo Adhi juga menjawab pertanyaan tentang perbedaan agama Protestan – Katolik, perbedaan tersebut ada pada perbedaan struktur organisasi gerejanya. “Agama Katolik hanya memiliki satu pimpinan yang berada di Roma yang bernama Paus Fransiskus, kami ada dalam satu komando yang sama mulai dari program, aturan hingga praktiknya. Tiap Romo memiliki peran masing-masing yang akan dilakukan dalam setiap gerejanya, begitu pula dengan program yang kami lakukan,” demikian penjelasan Romo Adhi.
Melalui percakapan itu. Romo Adhi juga memperkenalkan komunitas lintas imannya yang beliau bentuk di Kota Banyuwangi dan bergerak melalui budaya dan seni menari. “Menjadi seniman itu harus sungguh-sungguh dan tidak usah sikut-sikutan karena dan melayani harus tulus tanpa modus, kita harus tetap semangat dan tersenyum,” demikian penjelasan Romo Adhi.
Beliau bercerita tentang anak didiknya yang mayoritas penganut Muslim dan melakukan magang serta tinggal di asrama gereja serta belajar tarian, pada waktu magang Romo Adhi memastikan bahwa anak didiknya yang Muslim tetap menjaga sholat dan menjadi Muslim taat.
Setelah berdiskusi, kami dijamu dengan prasmanan makanan tradisional yang disajikan menggunakan piring dari daun pisang yang ramah lingkungan. Kegiatan lalu diakhiri dengan agenda keliling gereja.
Penulis: Alifa Pratiwi
Editor : KD