Yogyakarta – Eco Bhinneka Nasyiatul Aisyiyah mengadakan Workshop Pengembangan Materi Kampanye pada Sabtu (23/07/22) secara luring di Kolektif Cafe Yogyakarta serta daring menggunakan aplikasi Zoom Meeting. Kegiatan ini dihadiri oleh 45 aktor yang menjadi representasi dari pemuda(i) lintas agama, pegiat pendidikan, dan perempuan. Mayoritas peserta berasal dari regional dampingan Eco Bhinneka Nasyiatul Aisyiyah dan unsur Angkatan Muda Muhammadiyah. Tentunya, peserta yang hadir memiliki perangkat dan media sosial sebagai fasilitas pembuatan konten kampanye Eco Bhinneka.
Serangkai dengan Milad Nasyiatul Aisyiyah ke 94 tahun, Workshop Pengembangan Materi Kampanye merupakan lanjutan dari Workshop Kampanye Cerita Komunitas, Bincang Warga dan Rilis Media yang telah diselenggarakan secara luring di Surakarta dan Banyuwangi. Kegiatan ini bertujuan untuk menyebarkan cerita baik dari komunitas dampingan yang ada di Surakarta dan Banyuwangi, memberikan pengetahuan dan pemahaman bagi peserta workshop dalam mengelola materi atau cerita-cerita baik yang ada di masyarakat mengenai lingkungan dan toleransi untuk menjadi bahan informasi yang akan disebarluaskan di media sosial. Konten materi yang telah dipublikasikan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas serta informasi mengenai Eco Bhinneka dapat semakin dikenal berbagai kalangan baik dari regional dampingan maupun masyarakat Indonesia secara luas.
Dzar Albanna dalam materinya menyampaikan bahwa Eco Bhinneka masuk dalam ranah sosial. Melalui Eco Bhinneka, peserta Workshop bisa melakukan komunikasi dan kampanye kepada masyarakat agar tindakan yang dilakukan berdampak baik pada lingkungan.
“Gol utama kegiatan Eco Bhinneka Nasyiatul Aisyiyah adalah pengurangan stunting karena berkaitan dengan isu lingkungan. Dimulai dari sanitasi, pengolahan sampah dan bagaimana bisa mengubah sikap masyarakat yang tidak peduli terhadap lingkungan menjadi lebih peduli dan berhati-hati. Bagaimana mengolah dan memilih sampah di rumah serta bagaimana strategi kita. Kita harus tahu siapa audiens kita, konten yang sesuai, siapa targetnya sehingga kita tahu materi yang ingin kita kampanyekan itu apa”, jelas Dzar Albanna.
Pemateri Workshop memberikan bahan yang menjadi pemantik peserta untuk dapat membuat dan mengelola materi menjadi konten di media sosial dengan sangat baik. Peserta antusias dalam mengikuti kegiatan, beberapa dari mereka berbagi cerita-cerita baik mengenai aktivitas yang telah dilakukan berkaitan dengan lingkungan dan toleransi yang ada di komunitasnya. Tindak lanjut dari kegiatan yang telah diselenggarakan adalah peserta diminta untuk membuat konten di media sosial komunitas/ pribadi yang mengkampanyekan informasi mengenai Eco Bhinneka dan cerita-cerita baik yang telah diperoleh dari hasil Workshop. Hasil cerita komunitas dari kedua regional diharapkan dapat menjadi pelajaran yang menginspirasi masyarakat maka perlu disebarkan secara luas.
Penulis: Indah
Editor: Shira Sahira