Komunitas Pemuda Lintas Agama, AMONG (Anak Muda Eco Bhinneka Blambangan) Resmi Dikukuhkan

Foto Penyerahan SK (Photo By Panitia)

Ballroom SMK Muhammadiyah 8 Siliragung, Banyuwangi dipadati oleh pemuda-pemudi lintas agama, tokoh agama, Kepala Desa Glagahagung, Kepala SMK Muhammadiyah 8 Siliragung, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Siliragung, Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Banyuwangi, serta Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah dalam acara “Pengukuhan Among (Anak Muda Eco Bhinneka Blambangan), pada Sabtu, 29 Desember 2023.

Komunitas yang digagas oleh Eco Bhinneka Banyuwangi saat ToT (Training of Trainer) di hotel Mirah (17/02/2023) ini diketuai oleh Mahatma Adi Pranata Giri Mukti (Perhimpunan Pemuda Hindu Indonesia) didampingi oleh Zahrotul Janah dari Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah Jawa Timur, sebagai sekretaris Among, dan Maydini Eka Rizki dari Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Banyuwangi sebagai bendahara. Komunitas yang beranggotakan pemuda lintas agama dan lintas komunitas ini dibentuk dengan tujuan memperkuat upaya kerukunan antarumat beragama dan pelestarian di Banyuwangi. Kemudian Among yang akan melanjutkan misi program Eco Bhinneka yang akan berakhir pada 2025.

Sebagai desa dampingan Eco Bhinneka, Mimin Budiarti memberikan selamat dan ucapan terima kasih kepada Eco Bhinneka karena kebermanfaatan Eco Bhinneka sangat banyak. Bisa membantu pemerintah desa, hingga mengajak komunitas pemuda Trijati untuk bergabung agar menjadi pemuda yang kaya akan kreasi.

Foto Bersama Pengurus AMONG (Photo by Panitia)

Eco Bhinneka memiliki desa dan sekolah dampingan, yaitu Desa Glagahagung dan SMK Muhammadiyah 8 Siliragung. Setelah 2 (dua) tahun Eco Bhinneka berjalan, SMK Muhammadiyah 8 Siliragung kini menjadi stakeholder dan sering dilibatkan pada beberapa event pelestarian lingkungan di Banyuwnagi. “Siswanya menjadi lebih toleran,” ujar Muhlas Efendi, Kepala SMK Muhammadiyah 8 Siliragung.

Eco Bhinneka Banyuwangi selalu mengikutsertakan perwakilan tokoh agama dalam pelaksanaan programnya. Wiyono Yunus, tokoh agama Kristen mengaku awalnya sempat bertanya-tanya tentang Eco Bhinneka. Namun, seiring berjalannya waktu banyak hal positif yang beliau rasakan dan cocok dengan yang beliau percayai. “Dalam keluarga Katolik, menjaga lingkungan sudah menjadi budaya dan kebiasaan dari zaman dahulu. Sehingga saya sangat tertarik dan semangat mengikuti kegiatan ini,” ujar Yoshep Sumiyatna, tokoh Agama Katolik.

“Saya apresiasi untuk AMONG yang pada hari ini sudah menyanggupkan diri untuk dikukuhkan sebagai suatu komunitas yang memiliki tujuan mulia, yaitu bersama dengan lintas iman, bekerja sama dan memiliki tujuan yang baik. Selanjutnya harus bisa meyakinkan orang lain untuk sadar akan lingkungan,” ujar Widodo, tokoh Agama Katolik. Eka Wahyu Widayat, tokoh agama Budha awalnya menganggap Muhamamadiyah sebagai organisasi yang tertutup dan fanatik, Namun setelah mengukuti berbagai rangkaian program Eco Bhinneka beliau menilai bahwa itu tidak benar. “Saya berterima kasih sebesar-besarnya karena pemuda kami bisa hidup berdampingan dengan pemuda agama lain. Sehingga cara pandang sudah mengalami perbedaan dan perkembangan dari sebelumnya. Muhammadiyah menjadi penggerak pertama untuk program toleransi. Muhammadiyah luar biasa,” tuturnya.

Foto Bersama dengan para Tamu Undangan (Photo by Panitia)

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah, Rifa’atul Mahmudah turut hadir dan memberikan sambutan dalam acara pengukuhan ini. Beliau merasa tersentuh dan sangat berterima kasih atas dukungan dari semua pihak yang telah hadir. Sehingga program dari Muhammadiyah dan Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah bisa terlaksana dan terwujud dengan luar biasa.

Program Eco Bhinneka ini berkaitan dengan isu strategis ‘Aisyiyah. Laili Dwi Damayanti, Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Banyuwangi berharap nantinya Eco Bhinneka bisa bersinergi dan kolaborasi dengan ‘Aisyiyah. Harapannya AMONG harus segera merapatkan barisan, membentuk komunitas yang kuat, dan segera menyusun dan melaksanakan program sebaik-baiknya.

Acara diakhiri dengan amanat oleh penasihat AMONG, Mukhlis Lahuddin, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyuwangi. Beliau menyimpulkan, AMONG memiliki lima tugas yaitu menyejahterakan, merukunkan, menghargai, membangun, dan menjaga. “Dari lima pesan moral itu ternyata butuh kematangan. Matang usia (yang dilantik sudah usia matang), kematangan pengabdian, kematangan berkomunikasi dengan siapa saja: lintas agama, pemerintah, budaya, bersama-sama hadir di negara kita dalam rangka berbangsa, bernegara secara utuh sehingga tugas kita sangat berat. Kewajiban kita sebagai manusia sosial untuk mencoba dan tidak berputus asa, program ini menjadi catatan sejarah dan contoh bagi wilayah lain. Eco Bhinneka menyejahterakan, merukunkan, menghargai, membangun karakter, menjaga, dan melestarikan. Mari kita kerjakan dengan tulus Ikhlas,” tuturnya.

 

Penulis : Maydini & Winda

Editor : KD

© 2024 Ecobhinneka Muhammadiyah. All rights reserved.