Eco Bhinneka Muhammadiyah menggelar pelatihan merancang proyek pembuatan video untuk mendokumentasikan pembelajaran (lesson learned) kegiatan Eco Bhinneka di Ternate, Pontianak, Surakarta, dan Banyuwangi. Selama 1 hari, peserta mendapatkan rangkaian materi mulai dari merancang konten, teknik pengambilan gambar, teknik editing video dan membuat narasi, hingga merancang pembuatan proyek video. Latihan ini difasilitasi oleh Solopos Institute secara daring pada Selasa 6 September 2022 melalui forum pertemuan bertajuk ‘Workshop Pembuatan Video’ yang diikuti sebanyak 25 (dua puluh lima) orang.
Program Eco Bhinneka merupakan sebuah program yang bertujuan mengokohkan kontribusi Muhammadiyah dalam upaya merawat kerukunan bersama komunitas lintas agama melalui aksi-aksi pelestarian lingkungan. “Ini tantangan buat kita semua untuk membawa dan menyebarluaskan nilai-nilai tentang ekologi, keberagaman, dan toleransi melalui karya video.” kata Hening Parlan. “Kita menghadapi situasi di mana semuanya serba digital. Kalau kegiatan ini tidak disampaikan ke publik, maka kegiatan ini akan hilang menguap begitu saja.” ungkapnya selaku Direktur Program Eco Bhinneka.
Menyebarluaskan Dokumentasi untuk Memberi Manfaat dan Dampak yang Besar
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Syafiq A. Mughni turut hadir menyampaikan pentingnya pendokumentasian dan diseminasi informasi kegiatan kepada masyarakat luas. “Di samping kita menata diri kita dengan program yang bagus, tentu kita menyadari bahwa di dunia yang berkembang seperti sekarang, maka promosi dari program ini, di samping penting, juga harus ada dokumentasi, bukan hanya sebagai dokumen sejarah apa yang pernah kita lakukan, melainkan juga sebagai bahan kajian masyarakat banyak, sebagai bahan renungan, sebagai model yang pernah kita lakukan, dan perlu dilanjutkan oleh masyarakat banyak.” ungkap Syafiq. Dengan demikian, menurut Syafiq, maka diharapkan program akan tergerakkan dengan sendirinya bahkan setelah program tersebut selesai. “Kalau tidak, maka tentu ini akan menjadi gerakan yang berskala kecil saja, tidak memiliki dampak yang besar.” imbuhnya.
Rangkaian Workshop
Sholahuddin selaku Manager Solopos Institute mengungkapkan bahwa Workshop Pembuatan Video ini adalah kegiatan pertama dengan Eco Bhinneka. “Setelah Workshop Pembuatan Video, nanti akan dilanjutkan dengan pelatihan jurnalistik lainnya, ada workshop penulisan berita kisah dan workshop pembuatan flyer dan e-brosur sebagai bahan kampanye Eco Bhinneka.” ucapnya. Ia juga mengatakan bahwa posisi Solopos Institute adalah sebagai mitra dialog Eco Bhinneka pada saat proses perancangan sampai produk jurnalistik siap tayang di berbagai platform.
Sesi materi terkait tahapan merancang konten video dan teknik pengambilan gambar disampaikan oleh Jafar Sodiq Assegaf. Manajer Multimedia Solopos Media Group itu membagikan contoh-contoh karya video yang dihasilkan, dan menjelaskan proses pembuatannya, mulai dari menentukan ide pokok saat menyusun naskah, membuat story line, membuat story board, hingga mem-break-down story line. Ia juga menampilkan ragam teknik-teknik pengambilan gambar seperti zoom in, zoom out, frog eye, bird eye, dan lain sebagainya. Selain itu, Jafar juga membagikan tips bagaimana cara membuat video yang bagus. “Untuk membuat video yang bagus, gagasan dan kualitas gambar maupun audio, menjadi dua hal utama yang perlu disiapkan.” ungkapnya.
Adapun sesi materi tentang teknik mengedit video disampaikan oleh Supervisor Multimedia Solopos Media Group Argo Suryo Prihandito. Menurutnya, proses mengedit video dilakukan untuk mematangkan hasil sebuah produksi video atau pengambilan gambar dan audio sesuai dengan apa yang direncanakan saat proses pra produksi. Pada kesempatan ini, Argo juga mempresentasikan salah satu penggunaan aplikasi editing video yang dapat dilakukan menggunakan smartphone, serta membagikan kiat-kiat agar mudah melakukan editing video. “Dalam membangun sebuah editing, teman-teman harus tahu apa yang teman-teman mau dari videonya. Dari cerita awal yang dirangkai harus sama seperti apa yang diproses setelah editingnya.” ungkap Argo. “Kalau bisa teman-teman sering menonton referensi video yang bagus agar ketika mengedit tidak buntu mikirnya.” lanjutnya.
Pada workshop ini peserta juga mendapatkan materi mengenai cara menyusun konten yang komunikatif oleh Redaktur Pelaksana Harian Solopos Syifaul Arifin. “Konten yang komunikatif itu harus menarik, relevan dengan kepentingan publik di mana orang butuh untuk mendapatkan informasi itu, unik atau sesuatu yang berbeda dengan yang lain, dan bahkan bisa mengaduk-aduk emosi, seperti menangis, terharu, tertawa, dan sebagainya.” kata Syifaul. Menurutnya, hal-hal yang perlu dipertimbangkan saat merencanakan penyusunan konten yakni: yang pertama adalah target atau siapa yang akan disasar, yang kedua adalah platform apa yang akan dipakai, dan yang ketiga adalah konten atau mau diisi apa platform tersebut.
Mendorong Perubahan di Komunitas
Setelah workshop ini, diharapkan pembelajaran dari program Eco Bhinneka dapat dinikmati khalayak luas melalui karya video yang menarik. “Mari kita kembangkan karya video kita ini nanti menjadi media kampanye. Melalui video, publik cukup mendengar dan melihat.” ucap Surya Rahman Muhammad. “Saya harap, karya video yang dihasilkan nantinya bisa mendorong perubahan di komunitas.” ungkapnya selaku Program Manager Eco Bhinneka. Adapun hasil karya video yang telah dirancang rencananya akan turut ditampilkan pada perhelatan Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Surakarta pada 18-20 November 2022 mendatang.