Sekolah SEKA, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu 22 Juli 2023 (Photo By Panitia)
Kelas Sekolah Sahabat Eco Bhinneka (SEKA) Muhammadiyah Kalimantan Barat melanjutkan pelatihan kader kerukunan dan lingkungan. Perjalanan SEKA selama satu tahun tentu masih memerlukan dukungan banyak pihak untuk terus menaikkan eksistensi mimpi yang bergerak menjadi aksi lingkungan melalui keakraban kerukunan umat beragama. (23/07/2023)
“Terimakasih sudah hadir ibu-ibu, dengan silaturahmi memperbanyak umur. Mudah-mudahan kita akan terus bersama agar ada yang bisa kita berikan pada lingkungan kita. Ini moment khusus merayakan anniversary kita yang setahun.” ucap Shinta.
Dr. Samsul Hidayat, sebagai penasehat selama perjalanan SEKA menyampaikan bahwa sebagai perwakilan dari tokoh agama yang mendampingi eco bhinneka, mengucapkan selamat ulang tahun pada SEKA. Samsul memberikan rasa bangganya bahwa saat ini SEKA sudah mendapat perhatian khusus dari pihak akademisi terutama di IAIN pontianak yang mulai bertanya-tanya tentang SEKA.
“Kegiatan SEKA mulai dilirik karena ini komunitas kerukunan yang berbasis lingkungan. Sehingga SEKA ini diharapkan mampu untuk terus tumbuh agar mampu memberi dampak pada masyarakat.” Tegas Samsul.
Samsul juga menuturkan bahwa lingkungan itu bagaimana cara kita mampu beraktivitas sehari-hari. Jika lingkungan itu sakit, maka yang paling cepat hadir ialah konflik. Konflik yang terjadi diawali dengan kerusakan lingkungan dan tatanan akan rusak. Ketika kita bicara lingkungan tidak mesti tentang alam, lingkungan sosial termasuk di dalamnya.
SEKA perlu berkembang tidak hanya tentang lingkungan namun menghadirkan lingkungan yang harmoni. Apakah di Kalimantan Barat masih mengarah pada penegasian dari kelompok lain maka akan memunculkan konflik atau kita lihat lebih dalam bahwa konflik bisa hadir di lingkungan sekolah.
“Misalnya kebijakan sekolah dalam dan pendistribusian pegawai. Dinding kaca itu melihat orang lain dengan kacamatanya sendiri, ketika kita melihat peran pada orang lain maka harus sama dengan diri kita. Memperlakukan orang sama dengan kita akan memunculkan konflik.” lanjut Samsul.
Keragaman melahirkan potensi kekuatan besar dalam membangun kerukunan dan harmoni. Tugas adek-adek sekarang ini merupakan proyek panjang untuk merawat kerukunan melalui lingkungan. Aktivitas lingkungan memberikan kontribusi besar pada masyarakat. Pengelolaan sampah yang banyak manfaat yang ditumbuhkan.
Selama ini orientasi Bank Sampah berbasis ekonomi, bagaimana mensinergikan dengan umat beragama. Saya kira pertemuan ini adek-adek dapat berkontribusi bagaimana mengintegrasikan bank sampah dalam merawat kerukunan umat beragama karena sampah bisa menjadi konflik sosial.
“Saya mengalami sendiri, kebetulan dibelakang rumah ada parit yang masuk tanah kami lalu di sebelahnya komplek baru. Komplek sebelah kami membuang pampers bayi dengan nyantai setiap hari. Sampai akhirnya ketika banjir agak ngadat, lalu dilihat penuh pampers. Akhirnya kami datangkan pick up hampir penuh, lalu kami antarkan ke depan rumahnya Nah akhirnya kita ancam bahwa jangan sampai ada satu lagi pampers disini karena akan merusak lingkungan dan jika tidak dikelola dengan baik maka akan menjadi konflik.” papar Samsul.
SEKA sudah membangun jaringan komunitas yang sangat jauh hingga yang dibutuhkan saat ini adalah aksi-aksi tapi tetap juga harus ada konsep penanaman sadar kerukunan yang akhirnya bisa terimplementasi. Isu lingkungan ini seumur hidup, kita bisa melakukan aksi melalui karya tulis ilmiah atau yang lain.
“Jadi sekali lagi kita ucapkan selama pada SEKA, saya terus terang bahagia SEKA telah melebur perbedaan. Kita menemukan kekuatan karena adanya perbedaan tadi dan ini yang diharapkan. Keberagaman itu keniscayaan yang melahirkan kekuatan, semoga adik-adik tetap kompak menumbuhkan antar umat beragama, saya akan menduga bahwa ini akan menjadi perbincangan publik terutama akademisi dan pihak terkait yang mengelola lingkungan. SEKA berhasil eksis dalam merawat kerukunan umat beragama.”tambah Samsul.
Shinta menambahkan bahwa membutuhkan dukungan dan doa agar terus berkiprah sebagai semangat di awal SEKA hingga gerakan bersama ini akan dikenang oleh anak cucu kita walau gerakan kita masih kecil.
“Ini sedikit ya untuk bisa membersamai selama setahun ini tentu ada konflik tapi yang membikin saya terharu bahwa teman-teman ini bahagia mengadakan kegiatan bersama SEKA. Jadi disini isi sahabat eco bhineka isinya orang-orang hebat. Jadi kami mengucapkan terimakasih pada pak samsul, pak romo asanto, pak bandem, pak paulus, pak kurniadi, pak sukadi yang bisa menghadirkan kesini semuanya. Mudah-mudahan mereka bisa hadir dalam setiap moment.” tutup Samsul.
Penulis: Mas Ageng
Editor : KD