Regional Pontianak Kalimantan Barat

Depan
/
Regional Pontianak Kalimantan Barat

Program Eco Bhinneka Warga Daerah Aliran Sungai di Pontianak

Program JISRA (Joint Initiative for Strategic Religious Action) yang dikelola oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah didukung oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Barat. Di Kalimantan Barat, program ini diampu oleh Octavia Shinta Aryani. Saat ini, Ia sedang menjabat sebagai Ketua Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah-Kalbar, sekaligus menjadi Regional Manager JISRA Muhammadiyah Kalimantan Barat. Ia akan bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan Program 4 tahun ini. Sebuah inisiatif yang dirancang bersama untuk membangun kerukunan antar warga dalam merawat eskosistem di daerah aliran sungai di Kota Pontianak. Shinta, sehari-harinya adalah Guru Penggerak Angkatan 1 di Sekolah Muhammadiyah, Kota Pontianak. Dia memiliki pengalaman panjang dalam menggerakkan warga untuk bisa saling bekerjasama dengan pemerintah, tokoh Agama dan masyarakat. 

Melalui program JISRA, Muhammadiyah diharapkan mampu meningkatkan kualitas ekosistem di daerah aliran sungai di Pontianak, menjadi lebih baik. Perbaikan kualitas lingkungan secara fisik saja dianggap belum cukup. Ia harus dibarengi dengan peningkatan kualitas kerukunan dan kebersamaan antar warga di tengah-tengah kehidupan mereka, meskipun berbeda-beda suku, agama, warna kulit, ras dan pilihan afiliasi organisasi sosial dan keagamaan. Perbaikan pada dua aras tersebut akan menjadi satu cita-cita bersama, sehingga warga bisa tumbuh berkembang menjadi komunitas yang sehat secara rohani dan jasmani. 

Pengurus Muhammadiyah Kalimantan Barat, akan bekerja bersama warga secara intens dalam mewujudkan harapan tersebut. Mereka akan duduk bersama, melakukan pemetaan, menyusun berbagai agenda kegiatan, agar cita-cita tersebut bisa tercapai. Dalam prakteknya, Muhammadiyah akan melakukan pendekatan dengan Pemerintah Kota, FKUB (Forum Kerukunan Umat Beragama), tokoh masyarakat. Pelibatan mereka dalam berbagai kegiatan workshop, pelatihan, pendampingan bersama Sahabat Eco Bhinneka, mutlak dilakukan.  

Muhammadiyah memiliki cukup modal untuk mewujudkan harapan tersebut. Secara internal, Program JISRA telah mendapat dukungan dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah. Dukungan ekstrenal juga didapat dari Majelis Ulama Indonesia Kalbar, serta beberapa tokoh Agama, seperti: PGI (Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia), Keuskupan Agung, Walubi (Perwakilan Umat Buddha Indonesia), PHDI (Parisadha Hindu Dharma Indonesia), Matakin (Majelis Tinggi Agama Khonghucu Indonesia). 

Tantangan selalu akan ditemukan dalam setiap implementasi gagasan. Salah satunya adalah bagaimana secara perlahan-lahan dan sistematis bisa melunakkan budaya individualistik Warga Kota Pontianak. Mereka tidak peduli dengan bahaya ancaman kekerasan yang kerap muncul, dan dilakukan dengan mengatasnamakan Agama. Ancaman itu bisa berpotensi merusak kerukunan dan kedamaian di dalam masyarakat.

Pemangku Program JISRA Regional Kalimantan Barat optimis, bahwa dalam 4 tahun ke dapan, program ini mampu mewujudkan perubahan secara bertahap. Ekosistem lingkungan pada daerah aliran sungai di wilayah kerja, akan bisa lebih baik. Selain itu, kualitas kerukunan dan kebersamaan Warga yang menerima manfaat dari program ini juga akan bisa lebih baik.  

Adapun indikator perubahan yang optimis diharapkan bisa diwujudkan pada akhir program ini di Kalimantan Barat adalah sebagai berikut:

  1. Warga penerima manfaat dari program, mampu memiliki kepekaan dan kepedulian yang lebih baik kepada lingkungan sekitar. Baik kepada lingkungan hidup secara fisik, maupun lingkungan kehidupan rohani antar pemeluk Agama. 
  2. Warga akan lebih peduli dalam mencegah potensi konflik yang berpotensi berujung pada kekerasan atas nama Agama. Mereka akan berupaya membangun budaya musyawarah, mengutamakan dialog, serta perjumpaan dan selalu mengkonfirmasi dalam mensikapi masalah ancaman kerukunan
  3. Warga akan membangun sistem peringatan dini dalam mensikapi ancaman kerukunan dan perusakan lingkungan yang akan terjadi di lingkungan mereka.
  4. Warga akan selalu bekerjasama intensif dengan sesama warga, para tokoh agama dan masyarakat serta pemerintah dalam merespon masalah-masalah yang bisa merusak tata nilai kerukunan dan lingkungan hidup mereka.
© 2024 Ecobhinneka Muhammadiyah. All rights reserved.